Minggu, 27 Oktober 2013

APAKAH AKU SALAH MEMAHAMI KEHENDAK TUHAN?

Seorang ilmuwan mengajak sekelompok peneliti muda di sebuah ekspedisi padang gurun untuk mempelajari berbagai jenis kaktus. Namun misi mereka bermasalah ketika kendaraan mereka mogok di tengah padang gurun tandus yang sangat luas. Sang ilmuwan yang memimpin ekspedisi itu sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu dan yakin mereka bisa kembali ke pedesaan terdekat. Tapi sayangnya, setelah dua hari berjalan mereka semakin tersesat. Disisi lain persediaan air semakin menipis, dan rasa putus asa mulai muncul diantara orang-orang yang terbakar matahari gurun. Sementara itu dehidrasi meyakinkan mereka akan kematian yang sudah di depan mata.

Tiba-tiba salah seorang peneliti berteriak, "
Disana ada sebuah oase!" Sorak-sorai dan teriakan kegembiraan terdengar, namun Sang Ilmuwan yang memimpin berkata sedih: "Saya minta maaf mengatakan ini," katanya sambil jatuh ke pasir, " apa yang kalian lihat hanyalah fatamorgana." Para peneliti muda itu menolak untuk percaya. Mereka mengambil tempat air dan berlari ke arah oase yang berkilauan di kejauhan, dengan berharap bahwa apa yang mereka lihat adalah nyata.

Setelah mereka cukup dekat untuk melihat dengan jelas
ditempat itu, pohon-pohon palem kokoh menaungi kilauan oase layaknya kolam air yang menyegarkan. Mereka minum dengan puas dan setelah mengisi tempat air, mereka kembali untuk melaporkan hal itu kepada Sang ilmuwan. Namun kegembiraan mereka berubah menjadi kesedihan ketika mereka menemukan tubuhnya, lemas dan tak bernyawa, tergeletak di tempat di mana ia telah terjatuh.

Kehendak Allah sering seperti itu oas
e di padang gurun, itu memberi harapan dan alasan untuk tetap menjalani kehidupan. Dalam banyak kasus kehendak Allah bukanlah sebuah misteri yang jauh diawan-awan, tapi sesuatu dalam jangkauan pandangan kita dan sesuatu yang dapat diakses. Namun yang tepat di depan wajah kita, seringkali adalah hal yang paling mudah diabaikan, dan kehendak Allah mungkin begitu jelas sampai-sampai kita berpikir bahwa hal itu harusnya terlihat sulit ditemukan.

Pernahkah
anda memperhatikan bahwa ketika seseorang pertama kali percaya Yesus, tampaknya mudah mendengar suara Tuhan dan merasakan pimpinanNya? Lalu dengan seiring waktu kita lebih dewasa rohani dan kita mulai membuat hal-hal simple menjadi rumit dan akhirnya kita terjebak dalam kebingungan yang kita ciptakan sendiri. Para ilmuwan dalam cerita saya diatas meninggal karena dia menganggap bahwa oase di kejauhan itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Ia dididik dan banyak pengalaman. Dia tahu bahwa fatamorgana adalah fenomena umum di padang pasir. Tapi pengetahuan dan pengalamannya mencegah dia mengakui fakta yang benar di depannya.

Pernahkah anda mendengar khotbah tentang kehendak Tuhan, lalu setelah itu anda merasa berkecil hati dan lebih bingung daripada sebelumnya? Apakah anda telah diajar untuk percaya kepada nabi Tuhan jika ingin mengetahui apa yang Tuhan katakan? Apakah tampaknya seolah-olah semakin anda mencari, semakin sulit anda temukan? 
 
Mungkin hal yang paling berharga yang dapat Anda pelajari adalah bahwa sekarang saatnya anda perlu melupakan banyak hal yang telah anda pelajari. Hal-hal yang membawa kebingungan dan analisis perlu dihapus dari pemahaman anda. Mulailah dengan sederhana, iman anak-anak! Percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang Dia coba dengan caraNya sendiri- untuk diungkapkan kepada Anda. Percayalah bahwa Dia ingin anda menemukan lebih dari apa yang anda ingin temukan! Beristirahatlah untuk itu... Ingat bahwa Dia tidak menghendaki kekacauan (1 Kor. 14:33), dan Dia tidak menciptakan fatamorgana untuk menipu Anda. Menemukan kehendak Allah bagi hidup Anda tidaklah sulit!

Senin, 15 November 2010

20 berkat bagi orang percaya...

Daftar di bawah ini adalah 20 berkat dari Alkitab untuk kalian dan saya.
Semoga ini dapat menguatkan iman  kalian dan saya apabila sedang turun.

1. Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?

4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?

5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?

6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?

9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?

13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?

17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?

18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)

19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)


Tetap kuat di dalam Tuhan!!!

Tuhan punya rencana

terkadang kita merasa hidup serasa tak adil,
tapi akankah kita menemukan keadilan di dunia ini???
lalu kita mulai mencari  siapa yang harus disalahkan,
mungkin orang lain, mungkin diri kita sendiri,
bahkan tak jarang kita menuduh Tuhan sebagai dalang dari semua yang kita rasakan saat ini,
ada 1 pujian yang menjadi berkat untuk dapat kita renungkan bersama
"JalanMu tak terselami,
oleh setiap hati kami,,
namun 1 hal kupercaya,
ada rencana yang indah"
mungkin saat ini kita berkata mengapa harus saya,,,
saudaraku, saya mungkin tak memiliki jawaban dari semua pertanyaan yang memenuhi pikiran anda,
tapi semakin banyak kita berpikir, kita justru tak akan mendapat apa-apa
berserah saja dan percaya TUHAN punya rencana...

Kamis, 11 November 2010

Doa Itu Kebutuhan

Suatu waktu di gereja, seorang pendeta bertanya kepada satu keluarga, “Apakah kalian melakukan doa bersama?” “Maaf, Pak pendeta,” jawab kepala keluarga itu, “kami tidak punya waktu untuk itu.” Pendeta itu berkata, “Seandainya kamu tahu salah seorang anakmu akan sakit, apakah kalian tidak akan berdoa bersama memohon kesembuhannya?” “Oh, tentu kami akan berdoa,” jawab sang ayah. “Seandainya kamu tahu bahwa ketika kamu tidak berdoa bersama, salah satu anakmu akan terluka dalam kecelakaan, apakah kamu tidak akan berdoa bersama?” “Kami pasti akan melakukannya.” “Seandainya untuk tiap hari ketika kamu lupa berdoa, kamu akan dihukum lima ratus ribu, apakah kamu akan berdoa?” “Tentu Pak, kami akan berdoa bersama. Tapi maaf, apa maksud pertanyaan-pertanyaan tadi?” “Begini Pak, saya pikir masalah keluarga Anda bukan soal waktu. Buktinya Anda ternyata selalu punya waktu untuk berdoa. Masalahnya adalah, Anda tidak menganggap doa keluarga itu penting, sepenting membayar denda atau menjaga agar anak-anak tetap sehat.”
“Tuhan, ampunilah kami karena kami telah berpikir bahwa doa adalah membuang waktu dan tenaga, dan tolonglah kami agar dapat melihat bahwa tanpa doa pekerjaan kami hanya membuang waktu dan tenaga...” ungkap Peter Marshall. Ya, doa seharusnya menjadi kunci pembuka di pagi hari dan gembok pelindung di malam hari. Doa memberi kekuatan pada orang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya, dan memberi keberanian pada orang yang takut. Jika kita berdoa saat kesulitan, doa itu akan meringankan kesulitan kita. Jika kita berdoa pada saat gembira, doa itu akan melipatgandakan kegembiraan kita.
Bila akhir-akhir ini kita tidak atau jarang berdoa, sekaranglah waktunya untuk memulai kembali. Komunikasi langsung dengan Tuhan melalui doa dapat menciptakan keajaiban bagi diri kita sendiri dan bagi orang lain. Ingatlah bahwa satu hari yang dilipat dalam doa tidak akan mudah dikoyakkan.